Polda Pantau Program Padat Karya, Libatkan Masyarakat jadi Pekerja
BENGKULU, BE - Kepolisian Daerah Bengkulu dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Direktorat Jenderal Bina Marga Bengkulu melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) program padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi covid-19 di Provinsi Bengkulu, Kamis (23/9). Program padat karya dalam bentuk kegiatan revitalisasi drainase di Desa Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma itu melibatkan masyarakat setempat sebagai pekerjanya. Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Drs Guntur Setyanto MSi mengatakan, dengan adanya program tersebut memberikan kesempatan masyarakat yang berkesulitan ekonomi. Karena setiap titik pembuatan drainase harus mempekerjakan masyarakat asli desa setempat. Polda Bengkulu rutin melakukan pengawasan pembuatan drainase tersebut agar maksimal pekerjaannya dan tidak ada pelanggaran. Tidak hanya Polda Bengkulu, Kejati Bengkulu, Dirjen Anggaran dan BPKP juga melakukan pengawasan. \"Salah satu program pemerintah yang melibatkan langsung masyarakat di tengah situasi sulit seperti sekarang ini. Tadi sudah langsung saya tanyakan kepada pekerja drainase yang merupakan warga sekitar, mereka sangat bersyukur mendapatkan pekerjaan di tengah pandemi,\" jelas Kapolda. Lebih lanjut Kapolda mengatakan, dalam hal percepatan penanganan covid-19, Polda Bengkulu juga telah melakukan MoU program vaksinasi. Mou tersebut menggandeng 7 Universitas yang ada di Bengkulu menjadi tenaga sukarelawan vaksinator dan input data dalam program vaksinasi. Dengan adanya tambahan tenaga vaksinator diharapkan target 17.500 dosis setiap hari dengan pencapaian target masyarakat yang telah divaksin sebanyak 75 % dari total masyarakat Bengkulu. \"Bukan hanya dengan BPJN saja, Polda Bengkulu juga melakukan MoU terkait penanganan Covid-19. Sebelumnya sudah dengan BPKP, Ditjen Anggaran, Balai Wilayah Sungai dan perguruan tinggi,\" imbuhnya. Sementara itu, Kepala BPJN Provinsi Bengkulu, Ir M Giantoro Murod mengatakan, program padat karya revitalisasi drainase tidak hanya di Desa Babatan, tetapi tersebar di beberapa titik di kabupaten/kota Provinsi Bengkulu, mulai dari batas Sumbar, batas Sumsel, batas Lampung dan Tanjung Sakti. Pada semester pertama tahun 2021 lalu, sebanyak 1.226 masyarakat menjadi pekerja pembangunan drainase, kemudian semester kedua tahun 2021 sebanyak 1.026 tenaga kerja. Tahun anggaran 2021, target yang harus diselesaikan ialah 30 kilometer drainase tersebar di kabupaten/kota. \"Tahun ini total ada 1.026 tenaga kerja yang merupakan masyarakat. Itu sesuai dari program padat karya mendukung pemulihan ekonomi nasional,\" jelas Giantoro. Program padat karya pembangunan drainse harus melibatkan masyarakat desa yang dibangun drainase. Target pembangunan drainase sampai akhir tahun 2021 harus selesai, agar masyarakat tetap menerima pekerjaan sampai akhir tahun 2021. Program padat karya tidak membutuhkan tenaga ahli, yang terpenting masyarakat terdampak covid, kehilangan pekerjaan dan terpenting mereka mau bekerja. \"Sesuai aturan yang dilibatkan sebagai tenaga kerja adalah masyarakat sekitar, program padat karya ini memang diperuntukan bagi masyarakat yang terdampak covid-19,\" pungkasnya. (167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: